TUGU GANESHA KLITEH - JEJAK AGRESI MILITER BELANDA DI SRAGEN
Tugu Ganesha Sragen |
Jika anda berkunjung atau melintas di jalan WR Supratman (Kios Renteng Kliteh Sragen) dari Alun Alun ke timur atau dari pertigaan PKL Garuda Jl Raya Sukowati ke selatan, pasti anda akan melewati sebuah monumen dengan Patung Gajah Ganesha di atasnya. Monumen ini tepat berada di tengah pertigaan yang menghubungkan ruas jalan WR Supratman dengan jalan Tentara Pelajar dan terletak di antara Dk Kliteh dengan Dk Gerdu.
Kebanyakan orang menyebut monumen ini Tugu Ganesha akan tetapi nama asli dari monumen ini adalah Tugu Tentara Pelajar, yang mana tujuan di bangun monumen ini adalah untuk mengenang beberapa Tentara Pelajar yang gugur di sekitar lokasi dalam mempertahankan kemerdekaan. Tugu ini di bangun pada era kepemimpinan bupati Sragen HR Bawono pada tahun 1990an, namun sayangnya saya pribadi belum mendapatkan info tanggal dan tahun persisnya pembangunan monumen ini.
Jl WR Supratman sebelah kiri, sebelah kanan Jl Tentara Pelajar |
Tidak banyak yang tahu bahwa monumen ini menyimpan jejak sejarah saat agresi militer belanda ke 2 yang terjadi rentang tahun 1948 hingga 1949 yang mana belanda pada saat itu mengingkari perjanjian Renville. Pada waktu itu kependudukan belanda di Sragen terkonsentrasi di Pabrik Gula PG Mojo, disitulah belanda bermarkas. Para pejuang yang tergabung dalam Tentara Pelajar BE-17 melakukan pengintaian di perkebunan tebu yang sekarang menjadi sentra kuliner Veteran di Jl Veteran dan Jl RA Kartini, dan beberapa kali juga para pejuang melancarkan serangan ke markas belanda tersebut.
Di Dukuh Gerdu disitulah para Tentara Pelajar menyimpan senjata-senjatanya. Senjata ini didapat dari hasil rampasan Jepang maupun hasil rampasan dari tentara belanda yang menyerah. Namun sayang tempat penyimpanan senjata ini terendus oleh intelijen belanda yang akhirnya belanda melakukan penggeledahan dan menginterogasi beberapa pejuang disitu.
Nama pejuang yang gugur di lokasi ini |
Karena situasi yang tegang maka terjadilah kontak senjata antara Tentara Pelajar dengan pihak belanda yang mana beberapa pejuang gugur dalam peristiwa tersebut. Jika di perhatikan di badan tugu sebelah utara terdapat pahatan 3 nama yaitu Sudarmoro gugur 28/02/1949, Mulyono gugur 15/02/1949 dan Suprapto gugur 14/05/1949. Ketiga nama tersebut adalah pejuang yang gugur di sekitar lokasi monumen.
Komentar
Posting Komentar